Banner IDwebhost
Banner IDwebhost
DAERAH  

Demak Butuh Peta Wilayah Rawan, DPRD Tekankan Pentingnya Mitigasi Banjir

Ketua DPRD: Edukasi Masyarakat dan Tata Ruang Harus Jadi Prioritas 

Ketua DPRD Demak Zayinul Fatta menanggapi pertanyaan wartawan mengenai langkah pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan ekonomi. [Keterangan foto]
Ketua DPRD Demak Zayinul Fatta menanggapi pertanyaan wartawan mengenai langkah pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan ekonomi. [Keterangan foto]

REALITANEWS.OR.ID, DEMAK || DPRD Kabupaten Demak menyoroti pentingnya pembuatan peta wilayah rawan banjir sebagai langkah awal dalam upaya mitigasi bencana. Dengan banjir rob yang hampir setiap hari melanda pesisir dan jebolnya tanggul di berbagai wilayah, kebutuhan akan langkah preventif semakin mendesak.

 

Ketua DPRD Demak, Zayinul Fatta, menegaskan bahwa peta wilayah rawan banjir akan membantu pemerintah dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang memerlukan penanganan prioritas. “Dengan adanya peta ini, pemerintah dapat merencanakan langkah mitigasi yang lebih efektif dan efisien, sehingga dampak bencana dapat diminimalisasi,” ujarnya.

 

### Banjir Rob dan Tanggul Jebol

Baru-baru ini, banjir rob dengan ketinggian 40-60 sentimeter melanda Kecamatan Sayung. Selain itu, sepuluh desa di Kecamatan Bonang juga terendam banjir rob setinggi 50 sentimeter. Kondisi ini semakin diperparah dengan jebolnya tanggul Sungai Cabean di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, serta tanggul Sungai Tuntang di wilayah Mintreng, Kecamatan Kebonagung, pada Selasa (21/1).

BACA JUGA :   LAPAAN RI Jateng Desak Pemkab Sukoharjo dan BBWS-BS Tertibkan bangunan di Sempadan Kali Jenes Pabelan

 

Zayin menilai, tanpa adanya peta rawan banjir, upaya penanganan akan terus bersifat reaktif dan tidak terencana. “Kita butuh pendekatan yang berbasis data. Peta ini harus menjadi dasar dalam penyusunan strategi mitigasi yang komprehensif,” tambahnya.

 

### Langkah Mitigasi yang Harus Dilakukan

Menurut Zayin, mitigasi banjir tidak hanya membutuhkan peta wilayah rawan, tetapi juga langkah-langkah lain seperti:

  • Peningkatan kapasitas drainase dan infrastruktur penahan banjir.
  • Edukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana.
  • Peningkatan anggaran untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
  • Koordinasi yang lebih intensif dengan pemerintah pusat melalui BNPB.
BACA JUGA :   Barhum Hs Dapat Penghargaan Dari FWJ  Indonesia

 

“Tanpa anggaran yang memadai, langkah-langkah mitigasi ini sulit untuk direalisasikan. DPRD akan terus mendorong Pemkab untuk mengalokasikan dana yang cukup untuk penanggulangan bencana,” tegasnya.

 

### Kolaborasi untuk Mengatasi Bencana

DPRD juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. “Ini bukan hanya tugas eksekutif, tetapi juga legislatif dan seluruh elemen masyarakat. Dengan sinergi yang baik, kita bisa mengatasi masalah ini secara berkelanjutan,” kata Zayin.

 

### Harapan untuk Masa Depan

Pembuatan peta wilayah rawan banjir menjadi salah satu prioritas yang harus segera diwujudkan. Dengan langkah ini, diharapkan Kabupaten Demak dapat mengurangi risiko bencana dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. “Kita harus bergerak cepat dan terencana. Demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Demak, mitigasi yang berbasis data adalah kunci utama,” pungkas Zayin. [Tim]

BERITA TERBARU YANG DISARANKAN !

Tinggalkan Balasan

criptRootC1396463">