Banner IDwebhost
Banner IDwebhost
DAERAH  

Kasat Intel Polres Demak Dituding Terlibat Konspirasi Pasar Malam

Izin keramaian pasar malam di Ruko BKM Demak memicu polemik dan tudingan tidak profesional.

Brosur pasar malam Diana Ria tersebar di berbagai titik, mengundang sorotan karena waktunya bersamaan dengan Grebeg Besar Demak.
Brosur pasar malam Diana Ria tersebar di berbagai titik, mengundang sorotan karena waktunya bersamaan dengan Grebeg Besar Demak.

REALITANEWS.OR.ID, DEMAK || Izin keramaian yang dikeluarkan oleh Polres Demak untuk penyelenggaraan pasar malam di Ruko BKM, Kecamatan Demak, menuai polemik dan tudingan serius dari sejumlah elemen masyarakat. Kasat Intelkam Polres Demak, AKP Bisri, diduga terlibat dalam konspirasi bisnis yang mencederai nilai-nilai sakral Grebeg Besar Demak, sebuah tradisi budaya dan religi yang sudah berlangsung selama ratusan tahun.

Kegiatan pasar malam yang digelar oleh Diana Ria Enterprise sejak 17 Mei hingga 15 Juni 2025 tersebut dinilai sebagai bentuk tandingan terhadap event resmi Grebeg Besar Demak yang diselenggarakan oleh panitia resmi di Tembiring. Pegiat sosial menilai even tersebut muncul sebagai bentuk kekecewaan pihak Diana Ria yang kalah dalam proses seleksi penyelenggara event Grebeg Besar 2025.

Rohmat, seorang pegiat sosial dari Wonosalam, dengan tegas menyatakan bahwa munculnya pasar malam di lokasi yang sangat berdekatan dengan kawasan Grebeg Besar tidak lepas dari motif bisnis dan emosional. Menurutnya, tindakan tersebut tidak sehat dan justru bisa memicu konflik serta sabotase antar penyelenggara.

BACA JUGA :   Terbongkar! Modus Mafia BBM di SPBU 14.282.683 Pekanbaru, Siapa yang Melindungi?

“Ini sangat tidak elok. Pasar malam di Ruko BKM terkesan sebagai even tandingan yang sarat emosi setelah kalah tender. Bila dibiarkan, bisa menimbulkan gesekan dan kerugian bagi masyarakat luas,” ujar Rohmat saat ditemui di Demak.

Yang menjadi sorotan tajam adalah munculnya izin keramaian dari Polres Demak. Rohmat menyebutkan bahwa ia telah menghadap langsung kepada AKP Bisri untuk meminta klarifikasi. Namun jawaban yang diberikan Kasat Intel justru menambah kecurigaan.

“Saya tanya, apakah saat mengeluarkan izin sudah tahu lokasi acaranya? Pak Kasat menjawab tidak. Ini konyol. Seorang pejabat Intelkam bisa tidak tahu lokasi sebuah acara yang berpotensi mengganggu kamtibmas? Intelkam seharusnya menjadi mata dan telinga Polri, bukan malah buta informasi,” ujar Rohmat dengan nada geram.

Menurutnya, jika jawaban tersebut adalah pengakuan jujur, maka Kasat Intel telah gagal menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Namun jika itu merupakan bentuk pengingkaran fakta, maka patut diduga ada keterlibatan dalam konspirasi antara oknum aparat penegak hukum (APH) dengan pihak penyelenggara pasar malam.

BACA JUGA :   8 Kejangalan Dugaan Ijazah Aspal Kades Pilangrejo Demak, Kasusnya Mandek di Polres Demak ?

“Bila benar ada upaya sistematis untuk menjatuhkan panitia resmi Grebeg Besar, maka ini adalah konspirasi yang mencederai nilai budaya dan kepercayaan masyarakat Demak,” tambah Rohmat.

Lebih lanjut, Rohmat mengungkapkan bahwa beberapa pegiat sosial juga mengantongi informasi dugaan adanya upaya menggiring opini agar pihak Pemkab membatalkan hasil seleksi panitia Grebeg Besar dan menggantinya dengan penyelenggara baru.

Grebeg Besar sendiri merupakan tradisi budaya yang sangat dihormati oleh masyarakat Demak. Bermula dari masa Kesultanan Demak di bawah kepemimpinan Raden Fatah, Grebeg Besar menjadi ajang syiar Islam, diawali dengan ziarah ke makam para sultan, selamatan tumpeng songo, penjamasan, kirab budaya hingga pasar malam yang menghibur rakyat.

Namun belakangan, nilai-nilai luhur tersebut dinilai mulai terpinggirkan oleh kepentingan ekonomi dan bisnis yang tidak transparan. Sejumlah kalangan meminta agar Bupati Demak dan jajaran Forkopimda segera turun tangan untuk menengahi potensi konflik ini dan mengembalikan Grebeg Besar ke ruh budayanya yang asli. [TIM]

BERITA TERBARU YANG DISARANKAN !

Tinggalkan Balasan

criptRootC1396463">