Banner IDwebhost
Banner IDwebhost

Pejabat Diskominfo Bogor Diduga Bohong! Anggaran Iklan dan Transportasi Wartawan Jadi Ladang Korupsi?

Dugaan manipulasi anggaran Diskominfo Kabupaten Bogor terkait iklan dan pengganti transportasi wartawan mencuat ke publik.

Pejabat Diskominfo Bogor Diduga Bohong! Anggaran Iklan dan Transportasi Wartawan Jadi Ladang Korupsi?
Pejabat Diskominfo Bogor Diduga Bohong! Anggaran Iklan dan Transportasi Wartawan Jadi Ladang Korupsi?

Gaya Kepemimpinan Adi Dianggap Arogan

Sejak menjabat sebagai Kepala Seksi Pemberitaan Diskominfo, Adi dinilai menerapkan gaya kepemimpinan yang arogan dan tidak transparan. Adi disebut-sebut bertindak layaknya “wakil Tuhan” yang bisa menentukan siapa yang berhak mendapatkan anggaran dan siapa yang tidak.

“Gaya kepemimpinan Adi ini benar-benar seperti wakil Tuhan. Dia bisa menentukan nasib media mana yang akan mendapat anggaran dan mana yang tidak,” ujar salah satu perwakilan media di Bogor.

David, perwakilan dari Gabungan Media Bogor Raya, menegaskan bahwa pihaknya telah menerima banyak keluhan dari kalangan media terkait ketidakadilan dalam pengelolaan anggaran Diskominfo. Menurutnya, kebijakan yang diterapkan Adi terkesan tebang pilih dan penuh dengan kepentingan pribadi.

BACA JUGA :   Strategi Danantara: Investasi Berkelanjutan dan Target Pertumbuhan Ekonomi 8%

“Kami akan segera melayangkan surat tertulis kepada Kepala Dinas untuk mengonfirmasi secara spesifik terkait jumlah anggaran dan siapa saja oknum yang menikmati secara rutin dan nyaris tanpa koreksi, sesuai amanat UU KIP,” tegas David pada Senin (24/3/2025).

 

Iklan Ucapan Bupati Muncul, Tapi Diskominfo Mengaku Tak Ada Anggaran?

David juga menyoroti kejanggalan dalam pengelolaan anggaran iklan oleh Diskominfo. Menurutnya, Adi selalu berdalih bahwa Diskominfo tidak memiliki anggaran untuk iklan ucapan. Namun kenyataannya, iklan ucapan dari Bupati Kabupaten Bogor tetap muncul di berbagai media.

“Adi kalau di WhatsApp selalu bilang iklan ucapan tidak ada. Tapi anehnya, iklan ucapan dari Bupati tetap muncul di beberapa media. Ini jelas ada yang tidak beres,” ujar David.

BACA JUGA :   Rakyat Ancam Turun ke Jalan jika Pencemaran Laut Tak Ditindak

David menduga bahwa iklan ucapan tersebut dibiayai dengan anggaran Diskominfo yang disalurkan secara tidak transparan kepada media tertentu. Jika benar Diskominfo tidak memiliki anggaran untuk iklan ucapan, maka tidak mungkin iklan tersebut muncul di media lokal.

“Ini jelas ada permainan. Kalau memang tidak ada anggaran, kenapa iklan ucapan dari Bupati bisa muncul? Jangan-jangan anggaran ini sengaja disalurkan ke media tertentu saja,” tambahnya.

BERITA TERBARU YANG DISARANKAN !

Tinggalkan Balasan

criptRootC1396463">