Banner IDwebhost
Banner IDwebhost

Pejabat Diskominfo Bogor Diduga Bohong! Anggaran Iklan dan Transportasi Wartawan Jadi Ladang Korupsi?

Dugaan manipulasi anggaran Diskominfo Kabupaten Bogor terkait iklan dan pengganti transportasi wartawan mencuat ke publik.

Pejabat Diskominfo Bogor Diduga Bohong! Anggaran Iklan dan Transportasi Wartawan Jadi Ladang Korupsi?
Pejabat Diskominfo Bogor Diduga Bohong! Anggaran Iklan dan Transportasi Wartawan Jadi Ladang Korupsi?

REALITANEWS.OR.ID, BOGOR || Dugaan penyelewengan anggaran di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor kembali mencuat ke publik. Anggaran iklan dan pengganti transportasi wartawan yang nilainya cukup besar setiap tahun, diduga menjadi ladang korupsi yang dinikmati oleh segelintir oknum di lingkungan Diskominfo.

Ketidaktransparanan pengelolaan anggaran ini semakin menjadi sorotan sejak adanya pergantian kepemimpinan di Diskominfo Kabupaten Bogor. Kini, posisi Kepala Seksi Pemberitaan Diskominfo dipegang oleh seseorang bernama Adi, yang dalam waktu singkat telah melahirkan kebijakan kontroversial dan menuai protes dari kalangan media.

BACA JUGA :   IPN Gelar Bakti Sosial ke-7, Bukti Komitmen Pelestarian Budaya

 

Anggaran Fantastis, Tapi Hanya Dinikmati Segelintir Oknum

Pengelolaan anggaran iklan dan pengganti transportasi wartawan yang terkesan tertutup dan tidak transparan memunculkan dugaan kuat adanya praktik korupsi di Diskominfo Kabupaten Bogor.

Seperti diketahui, setiap tahun Diskominfo menerima anggaran yang cukup besar dari pemerintah daerah untuk membiayai kerja sama dengan media, pemasangan iklan, dan pengganti transportasi wartawan dalam kegiatan resmi pemerintah. Namun, manfaat dari anggaran tersebut diduga hanya dinikmati oleh segelintir oknum yang memiliki kedekatan dengan pejabat Diskominfo.

BACA JUGA :   Keputusan Bebaskan Ryan Susanto, Begini Profil Kekayaan Hakim Dewi Sulistiarini

Menurut sumber internal, kebijakan yang diterapkan Adi dalam pengelolaan anggaran cenderung tidak profesional dan diskriminatif. Media yang memiliki hubungan dekat dengan pejabat Diskominfo disebut-sebut lebih mudah mendapatkan anggaran, sementara media lainnya sering kali diabaikan.

“Anggaran yang begitu besar seharusnya bisa dinikmati oleh seluruh media secara merata. Tapi kenyataannya, hanya media tertentu yang punya kedekatan khusus dengan pejabat Diskominfo yang bisa menikmati anggaran tersebut,” ungkap seorang jurnalis lokal yang enggan disebutkan namanya.

BERITA TERBARU YANG DISARANKAN !

Tinggalkan Balasan

criptRootC1396463">