Banner IDwebhost
Banner IDwebhost

Sudah Transfer Rp15 Juta, Tiga Anggota Grib Jaya Mayong Malah Dikeroyok 15 Orang di Welahan

REALITANEWS.OR.ID, JEPARA || Upaya penebusan motor Honda CRF Trail milik Deny Suseja berubah menjadi insiden kekerasan yang memicu perhatian publik. Tiga anggota Grib Jaya PAC Mayong yang datang untuk membantu proses penebusan justru dikeroyok sekitar 15 orang di Desa Welahan, Kecamatan Welahan, Jepara, Jumat (28/11/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.

Insiden ini berawal dari transaksi penebusan motor senilai Rp15 juta. Namun setelah uang ditransfer, motor tak kunjung dikembalikan dan tiga pemegang motor yakni Robby, Ade, dan Ridho namun mendadak tidak dapat dihubungi. Nomor mereka hilang dari jaringan, menimbulkan kecurigaan kuat adanya upaya penggelapan.

 

Disergap Tanpa Peringatan: Korban Langsung Dihantam

Deny Suseja kemudian meminta bantuan tiga anggota Grib Jaya Mayong yaitu Bambang, Ahmad, dan Fais untuk mendatangi lokasi yang dijanjikan para pemegang motor.

Namun sesampainya di titik pertemuan, bukan mediasi yang mereka temui, melainkan serangan brutal.

Belum sempat ngomong apa-apa, langsung dikeroyok,” ujar Fais, satu-satunya korban yang tidak menjalani rawat inap.

Akibat pengeroyokan tersebut, Bambang dan Ahmad mengalami luka cukup serius dan harus dirawat intensif di RSUD Kartini Jepara. Salah satu seragam anggota bahkan robek akibat benturan benda tumpul.

BACA JUGA :   Seorang Ibu di Demak Diperas Puluhan Juta Rupiah Oleh Oknum Yang Mengaku Kepala Satpol PP 

Fais mengaku mengenali satu pelaku bernama Leman, sosok yang ia sebut sebagai depkolektor (DC) asal Kudus. Namun sebagian besar pelaku lainnya tidak dikenali.

Uang Masuk, Nomor Hilang, Motor Tak Pulang

Kisruh bermula dari penebusan motor CRF Trail senilai Rp15 juta. Transaksi dilakukan, namun motor tak kunjung kembali. Komunikasi mendadak terputus karena nomor pemegang motor tidak aktif.

Ketika Deny bersama anggota Grib datang ke lokasi, nomor kembali aktif dan pertemuan disepakati. Namun yang muncul di lapangan justru kelompok pengeroyok.

Pelaku Mengikut ke Polsek, Laporan Resmi Masuk

Usai kejadian, para pelaku justru mengikuti korban dan polisi menuju Polsek Welahan. Seluruh pihak kemudian diarahkan ke Polres Jepara untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dua korban luka berat, Ahmad dan Bambang, telah menjalani visum dan laporan resmi diterima penyidik. Kasus kini memasuki tahap penyelidikan.

Dugaan Penipuan dan Penggelapan Menguat

Informasi lapangan menyebut adanya dugaan bahwa pemegang motor mencoba mengambil keuntungan tambahan dari proses penebusan, bahkan disebut berniat menjual motor atau mengambil selisih sekitar Rp1,5 juta.

BACA JUGA :   APH Dinilai Lamban, Galian C Ilegal Milik Iwan di Pekanbaru Masih Beroperasi Bebas

Hingga kini, pihak terlapor belum memberikan klarifikasi resmi.

Ada Depkolektor dan Oknum Ormas dari Kudus?

Informasi lain mengungkap kemungkinan keterlibatan depkolektor serta beberapa oknum ormas dari wilayah Kudus yang masuk ke lokasi kejadian.

Pertanyaan besar pun muncul:

Mengapa urusan gadai motor antarindividu bisa menyeret depkolektor hingga oknum ormas luar daerah?

Grib Jaya Jepara menyatakan hingga kini belum menerima jawaban dari pihak-pihak bersangkutan.

Modus Lama: Penagihan Liar, Tekanan, dan Konflik Gadai Bermasalah

Kasus ini menambah catatan panjang konflik terkait praktik gadai kendaraan yang dilakukan tanpa prosedur jelas. Banyak kasus serupa muncul, namun korban enggan melapor karena khawatir tekanan fisik maupun nonfisik dari pihak yang menguasai kendaraan.

Peristiwa pengeroyokan di Welahan ini menjadi peringatan bahwa praktik serupa berpotensi kembali terjadi bila tidak ada langkah tegas aparat.

Polisi Ingatkan Tidak Ada Aksi Balasan

Ketua Grib Jaya Jepara, Agus, menegaskan pihaknya akan mengawal kasus ini hingga tuntas.

BACA JUGA :   Hakim Tunda Sidang Sengketa Waris Rumah Mantan Bupati Demak

Kami menunggu proses hukum. Tapi kalau mandek, akan kami kaderkan anggota untuk siaga,” ujarnya dalam rapat internal.

Di sisi lain, Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M. Faizal Wildan Umar Rela, mengimbau semua pihak menahan diri.

Jangan melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Silakan membuat laporan resmi, dan akan kami proses sesuai aturan yang berlaku.

Publik Jepara kini menunggu langkah cepat penyidik untuk mengungkap aktor-aktor di balik transaksi penebusan, penggelapan, serta aksi kekerasan yang menimpa tiga anggota Grib Jaya Mayong.

( Red )

BERITA TERBARU YANG DISARANKAN !

Tinggalkan Balasan

criptRootC1396463">