REALITANEWS.OR.ID, WONOGIRI – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-27 SMAN 1 Pracimantoro (SMANSAPRAMA) berlangsung dengan penuh kemeriahan dan nilai budaya yang kental. Dengan mengusung tema kebersamaan ala Ramayana, perayaan ini menghadirkan berbagai kegiatan seni yang menginspirasi, termasuk flashmob Tari Wanara yang spektakuler.
Sebanyak 800 peserta yang terdiri dari siswa, guru, dan karyawan sekolah berpartisipasi dalam pertunjukan tari kolosal yang digelar di Lapangan Pracimantoro pada Selasa (11/2/2025). Tari Wanara yang menggambarkan kisah Ramawijaya dipilih sebagai simbol kebersamaan dan gotong royong, mencerminkan filosofi kerja sama yang kuat.
Filosofi Kebersamaan dalam Tari Wanara Kepala SMAN 1 Pracimantoro, Sri Paminto, menjelaskan bahwa pemilihan Tari Wanara dalam perayaan HUT sekolah ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga memiliki makna mendalam.
“Dengan filosofi kebersamaan yang terkandung dalam kisah Ramawijaya, kami berharap semangat gotong royong ini dapat mendorong kemajuan sekolah, baik dari segi kualitas akademik maupun perkembangan non-akademik,” ujar Sri Paminto.
Tari Wanara sendiri menggambarkan peran Hanoman sebagai sosok setia, pemberani, dan cerdas dalam perjuangan membantu Rama. Nilai-nilai ini diharapkan dapat menginspirasi para siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam akademik maupun sosial.
Rangkaian Kegiatan dan Inovasi SMANSAPRAMA Selain flashmob Tari Wanara, perayaan HUT SMANSAPRAMA juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik, antara lain:
- Lomba Solo Vokal Pelajar se-Kabupaten Wonogiri – Ajang pencarian bakat menyanyi yang baru pertama kali diadakan dalam perayaan HUT sekolah.
- Turnamen Bola Voli – Kompetisi yang menghadirkan persaingan sengit antar tim pelajar.
- Donor Darah – Kegiatan sosial sebagai bentuk kepedulian kepada sesama.
- Lomba Videografi Antar SMP – Kompetisi kreatif yang mendorong bakat sinematografi generasi muda.
Antusiasme masyarakat sekitar turut menambah semarak acara ini. Dengan menggabungkan unsur seni dan olahraga, SMANSAPRAMA semakin memperkuat posisinya sebagai sekolah yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga dalam pelestarian budaya dan pembentukan karakter siswa.
Sejak menjabat sebagai Kepala Sekolah pada 18 Juli 2023, Sri Paminto bersama seluruh stakeholder telah berupaya untuk terus memupuk potensi siswa. Berkat kolaborasi dan inovasi yang dilakukan, SMANSAPRAMA berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya:
- PPID Tergiat dan Teraktif
- Nilai tertinggi di aplikasi PMM (Platform Merdeka Mengajar)
- Predikat Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi
- Juara kedua lomba karawitan tingkat Jawa Tengah
Membangun Kreativitas Melalui Podcast Sekolah Melihat minat siswa yang semakin berkembang dalam seni dan jurnalistik, SMANSAPRAMA berencana meluncurkan program Podcast Sekolah pada tahun 2025. Program ini diharapkan menjadi wadah baru bagi siswa untuk mengeksplorasi kemampuan jurnalistik, diskusi, hingga pembuatan konten pembelajaran.
“Kami optimistis bahwa program ini tidak hanya menumbuhkan kreativitas siswa, tetapi juga memperkuat kontribusi mereka dalam pengembangan non-akademik di bidang olahraga, seni, maupun media,” tambah Sri Paminto.
Makna Hanoman dan Filosofi Wanara dalam Tradisi Jawa Tari Wanara yang diangkat dalam perayaan HUT SMANSAPRAMA bukan hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga sarat makna filosofis. Dalam epos Ramayana, Hanoman atau Wanara adalah simbol kesetiaan, kecerdasan, keberanian, serta pengabdian. Beberapa nilai yang dapat dipetik dari kisah Hanoman antara lain:
- Kesetiaan dan pengabdian – Hanoman dikenal sebagai sosok setia kepada Rama dan rela berkorban demi kebaikan.
- Kecerdasan dan kebijaksanaan – Meskipun berwujud kera, Hanoman memiliki strategi cerdik dalam perang melawan Rahwana.
- Keberanian dan kekuatan tak terbatas – Hanoman digambarkan memiliki kekuatan luar biasa dalam menghadapi kejahatan.
- Pengendalian diri dan kesucian – Filosofi ini mengajarkan bahwa kekuatan sejati berasal dari disiplin dan pengendalian diri.
- Pelindung dan penyelamat – Hanoman sering muncul sebagai tokoh penyelamat dalam berbagai lakon wayang.
Dalam budaya Jawa, Wanara juga melambangkan hubungan erat antara manusia dengan alam dan perjuangan sosial. Filosofi ini tetap relevan hingga kini, terutama dalam konteks kepemimpinan dan pembangunan karakter generasi muda.
SMANSAPRAMA dan Masa Depan Pendidikan Berbasis Budaya Perayaan HUT ke-27 SMANSAPRAMA bukan sekadar acara tahunan, tetapi juga momentum penting dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal. Dengan mengangkat Tari Wanara sebagai simbol semangat gotong royong, sekolah ini menunjukkan bagaimana warisan budaya dapat menjadi inspirasi dalam pendidikan dan pembentukan karakter siswa.
Melalui nilai-nilai yang terkandung dalam sosok Hanoman, generasi muda diharapkan dapat belajar tentang kesetiaan, kecerdasan, keberanian, dan pengabdian—nilai-nilai yang akan membawa mereka menuju masa depan yang lebih baik.
Dengan semangat kebersamaan ala Ramayana, SMANSAPRAMA terus berkembang sebagai sekolah berkarakter yang berbudaya, berprestasi, dan siap mencetak generasi unggul di masa depan. [KDM]
