REALITANEWS.OR.ID, SULAWESI SELATAN – Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, sedang menjadi pusat perhatian publik akibat dugaan keterlibatannya dalam kasus pungutan liar (pungli) terkait penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) di wilayah Sulawesi Selatan. Kasus ini muncul setelah wartawan Beritasulsel.com, Heri Siswanto, menyatakan bahwa dirinya mendapat tekanan dari Kapolda karena memberitakan dugaan pungli tersebut.
Heri mengungkapkan bahwa Kapolda Irjen Pol Andi Rian marah besar setelah artikel yang ia tulis tentang pungli SIM di Satpas Polres Bone dipublikasikan. Tidak hanya itu, Heri juga menerima tekanan terkait pemberitaan tentang penanganan kasus bahan bakar minyak (BBM) subsidi di Polres Sidrap.
“Saya mendapat telepon dari Kapolda, dan beliau mempertanyakan mengapa saya sering memberitakan hal-hal negatif tentang kepolisian. Bahkan, beliau menyebut saya sedang menyerang institusi kepolisian,” ujar Heri pada Selasa (3/9/2024).
Dampak dari pemberitaan ini, Heri menduga bahwa mutasi istrinya yang bekerja sebagai ASN Polri di Polres Sidrap ke Polres Kepulauan Selayar juga terkait dengan kemarahan Kapolda.
Kasus ini mendapat perhatian luas, dengan beberapa aktivis dan pengamat kepolisian menyebut bahwa kemarahan Kapolda tidak lepas dari dugaan bahwa ia ikut terlibat atau mendapatkan keuntungan dari praktik pungli tersebut. Sumber yang enggan disebut namanya menyatakan bahwa pungli SIM diduga terjadi hampir di semua Polres di Sulawesi Selatan.
Meski begitu, hingga kini pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan ini, dan masyarakat menunggu klarifikasi dari pihak berwenang. Kasus ini membuka perdebatan mengenai integritas penegak hukum di Sulawesi Selatan, yang semakin mendapat sorotan akibat dugaan keterlibatan pejabat tinggi kepolisian dalam tindakan pungli. (Red)