Banner IDwebhost
Banner IDwebhost
DAERAH  

DPRD Kudus Dorong Desa Mandiri Hadapi Tantangan Anggaran

Infrastruktur jalan di Rejosari mendapat perhatian serius, perbaikan segera diusulkan ke dinas terkait.

Infrastruktur jalan di Rejosari mendapat perhatian serius, perbaikan segera diusulkan ke dinas terkait.
Infrastruktur jalan di Rejosari mendapat perhatian serius, perbaikan segera diusulkan ke dinas terkait.

REALITANEWS.OR.ID, KUDUS – Desa Rejosari, Kecamatan Dawe, menjadi saksi komitmen anggota DPRD Kabupaten Kudus, Mardijanto, SE., M.H., dalam menghadapi tantangan pembangunan desa di tengah ancaman berkurangnya anggaran dari pemerintah daerah. Dalam reses yang digelar Kamis malam (10/10/2025), Ketua Komisi D DPRD Kudus sekaligus Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kudus ini menegaskan pentingnya desa untuk mandiri dan kreatif mencari sumber pendapatan sendiri.

Mardijanto mengingatkan bahwa pada tahun 2026 mendatang, desa-desa di Kudus berpotensi tidak lagi mendapat alokasi anggaran dari APBD. Kondisi ini menurutnya harus menjadi momentum bagi desa untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Desa (PAD) melalui pemanfaatan bondo desa atau kekayaan asli milik desa.

BACA JUGA :   Pelantikan Pengurus PGRI Sumut 2024-2029: Diharapkan Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Pendidikan Berkualitas

“Desa jangan hanya bergantung pada APBD. Ke depan, desa harus lebih mandiri dan kreatif. Bondo desa yang ada bisa dikelola secara maksimal agar menghasilkan PAD, sehingga pembangunan desa tetap bisa berjalan,” tegasnya di hadapan warga.

Pernyataan itu mendapat respons positif dari masyarakat yang hadir. Warga menyadari pentingnya kemandirian desa agar pembangunan tidak berhenti meskipun dana dari pemerintah berkurang.

Selain menyinggung isu kemandirian anggaran, Mardijanto juga menyampaikan komitmen lain. Ia siap membantu warga yang kesulitan masuk rumah sakit meskipun tidak memiliki BPJS, dengan jaminan pelayanan gratis tanpa biaya.

BACA JUGA :   Peran Oknum Aparat dan Pejabat Diduga Terlibat dalam Konflik Perkebunan di Ketapang

“Bilamana ada saudara-saudara yang kesulitan untuk masuk rumah sakit, langsung hubungi saya. Saya pastikan akan dilayani dengan baik walaupun tidak punya BPJS, dan itu gratis,” ucapnya penuh ketulusan.

Tak hanya itu, keluhan warga soal infrastruktur jalan juga ditanggapi serius. Ia memastikan jalan-jalan yang rusak di Desa Rejosari akan segera diusulkan ke Dinas PUPR agar mendapat perbaikan.

Reses yang dihadiri puluhan warga itu berlangsung penuh antusiasme. Mardijanto mengajak masyarakat untuk aktif bertanya dan berbagi ide dalam membangun desa, sehingga tercipta dialog terbuka yang konstruktif.

Acara ditutup dengan suasana optimis. Masyarakat pulang membawa harapan baru, bahwa Desa Rejosari tidak hanya akan mendapat perbaikan jalan dan pelayanan kesehatan, tetapi juga bisa menjadi contoh desa mandiri yang mampu menghadapi tantangan anggaran di masa depan. (R Edi S)

BERITA TERBARU YANG DISARANKAN !

Tinggalkan Balasan

criptRootC1396463">